Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 69 dari 69 ayat untuk beberapa allah AND book:15 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.77) (Ezr 9:1) (sh: Pengaruh moral (Minggu, 12 Desember 1999))
Pengaruh moral

Ezra mendapat wewenang dari raja wilayah Yehuda untuk menghukum mereka yang telah berzinah. Dalam menangani permasalahan umat, ia tidak menggunakan kekuasaan sekuler, tetapi menggunakan pengaruh moral. Kesedihan pribadinya yang mendalam, telah menggerakkan dan mempengaruhi hati orang lain, juga gentar terhadap firman Allah.

Bukan jari telunjuk tapi air mata. Itulah yang dilakukan Ezra. Ia tidak menunjukkan jarinya sebagai tanda menghakimi bangsa Yehuda. Ia mengeluarkan air mata, bukan bagi mereka yang berdosa, tetapi air mata kesedihan yang menunjukkan bahwa umat Tuhan sudah mendukakan Allah dan sudah gagal lagi. Sikap demikianlah yang seharusnya dimiliki Kristen bila melihat saudara seiman berbuat dosa. Bukan menunjukkan jari kepada mereka sebagai penghakiman, tetapi biarlah hati kita remuk dan menyesal, dan mengungkapkan pengakuan bahwa tanggung jawab kita bersama untuk saling mengingatkan, menjadi kudus, dan menjaga kekudusan sebagai umat Allah. Dengan kata lain semua bertanggungjawab atas dosa yang dilakukan oleh masyarakat Kristiani. Kunci pembaharuan rohani adalah rasa malu yang sungguh dan kesedihan yang mendalam atas dosa yang dilakukan orang lain. Lebih baik menangis atas perbuatan orang lain daripada harus berteriak-teriak menghakimi dan menghukum dia.

Keseimbangan pengajaran dan praktek hidup. Penerapan pengajaran firman Tuhan tidak akan tercapai bila dalam pelaksanaannya masih dilibatkan unsur-unsur tekanan dan paksaan. Hal yang manjur dan efektif dalam penerapan firman Tuhan, seperti yang diterapkan oleh Ezra adalah menggunakan pengaruh moral dengan menyelaraskan antara pengajaran dan praktek hidup.

Renungkan: Tidak mudah menerapkan pengaruh moral melalui keselarasan pengajaran dan praktek hidup. Namun dengan memahami bahwa kita bertanggungjawab atas dosa yang dilakukan orang lain, kita pun termotivasi untuk mempraktekkan pengajaran yang benar.

(0.77) (Ezr 4:1) (full: LAWAN ORANG YEHUDA. )

Nas : Ezr 4:1

Orang percaya akan senantiasa mengalami pertentangan dari orang fasik (2Kor 11:13-15; Ef 6:12; 2Tim 3:12). Orang benar yang memberitakan kebenaran dan bersandar kepada Allah saja harus menanggapi ancaman-ancaman ini dengan doa yang terus-menerus dan iman yang sungguh-sungguh

(lihat cat. --> Ef 6:11).

[atau ref. Ef 6:11]

(0.77) (Ezr 10:18) (jerusalem) Laporan Ezra tentang pengusiran isteri-isteri asing sesudah Ezr 10:17 hanya memuat Ezr 10:19 dan Ezr 10:44. Si Muwarikh sendiri menyisipkan sebuah daftar nama orang-orang yang bersalah Ezr 10:18,20-44. Daftar ini mungkin diambilnya dari arsip bait Allah. Tetapi dokumen itu disadurnya berdasarkan Ezra 2 = Neh 7 dan Ezr 8; keempat keluarga imam yang disebut adalah sama dengan yang terdapat dalam Ezr 2:36-39; tujuh dari keluarga awam terdapat juga dalam Ezr 2:3-35 dan Ezr 8:3-14.
(0.77) (Ezr 7:1) (sh: Tidak pelayanan tidak berarti tidak baca Alkitab (Rabu, 8 Desember 1999))
Tidak pelayanan tidak berarti tidak baca Alkitab

Ezra tidak berkesempatan melayani Allah sebagai imam di Babilon. Meskipun dia memiliki garis keturunan yang langsung dari Harun untuk menjadi seorang imam besar, namun lingkungan tidak memungkinkan dia melakukan itu. Keadaan demikian tidak membuat dia menjadi buta Alkitab, sebaliknya menjadi seorang ahli Alkitab. Kerinduan membaca Alkitab bukan terpelihara karena adanya pelayanan, akan tetapi ada dan terpelihara karena persekutuan kita dengan Tuhan yang tak akan dipuaskan dengan hanya melayani.

Hal pertama dan utama. Kesempatan pelayanan yang tidak diperoleh di Babilon, terbuka bagi Ezra ketika dia pulang ke negerinya, yaitu melayani di Bait Allah. Bangsa yang menuju pada pembaharuan itu memerlukan sesuatu yang sangat mutlak yang harus ada dan pertama, yaitu pengajaran firman Tuhan. Namun sebelum pembaharuan tersebut dimulai, pemimpin haruslah mempunyai prioritas yang utama terlebih dahulu, yaitu bahwa ia harus meneliti dan melakukan pengajaran firman Tuhan itu dalam kehidupannya.

Renungkan: Setiap orang yang mengajar dan menyaksikan kebenaran firman Tuhan, harus lebih dahulu membaca, memahami, dan menerapkan pengajaran dalam kehidupannya.

(0.77) (Ezr 10:7) (sh: Pemimpin yang bertekad bulat (Rabu, 15 Desember 1999))
Pemimpin yang bertekad bulat

Penegasan Ezra tentang ketidaksetiaan umat yang menambah kesalahan Israel di hadapan Allah tidak menimbulkan pemberontakan. Mereka tidak hanya tunduk kepada Ezra yang mempunyai wewenang untuk menghakimi, namun juga pada kebulatan tekad dan ketegasannya (12). Ezra memerintahkan para imam orang Lewi dan orang Israel lainnya yang telah menjalani pernikahan campur, untuk menceraikan istri mereka dan menyuruh pergi istri serta anak-anak hasil nikah campur itu - keputusan ini tentu tidak dapat dijadikan alasan untuk mengizinkan perceraian masa kini, apa pun alasan atau problem yang dihadapi. Kebenaran yang dapat diteladani adalah ketegasan Ezra terhadap ketidaktaatan umat kepada Allah.

Yang bersalah. Dari 113 orang (18-43) yang sudah menikah dengan perempuan kafir, hampir 25%-nya adalah pemimpin agama. Kejatuhan itu telah mempengaruhi para pemimpin rohani, sehingga tidak ada masa depan bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan betapa penting dan berpengaruhnya kehidupan spiritualitas pemimpin bagi masyarakat dalam suatu bangsa.

Renungkan: Kemerosotan etika dan moral suatu bangsa; akan mempengaruhi perkembangan segala aspek kehidupan. Hai, para pemimpn jadilah teladan bagi masyarakat

(0.76) (Ezr 4:3) (full: BUKANLAH URUSAN KITA BERSAMA. )

Nas : Ezr 4:3

Zerubabel dan Yesua menolak untuk mengikat persekutuan dengan "penduduk negeri itu" (ayat Ezr 4:4) karena mereka hidup menurut prinsip alkitabiah yang menuntut pemisahan dari penyembahan berhala dan kompromi dengan dunia

(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

Penolakan untuk menerima pluralisme agama ini mengakibatkan pertentangan dan penganiayaan untuk umat Allah yang setia (ayat Ezr 4:4-24;

lihat cat. --> 2Tim 3:12).

[atau ref. 2Tim 3:12]

Musuh-musuh itu mematahkan semangat umat Tuhan dengan intimidasi, ancaman, dan penggambaran yang keliru tentang tujuan mereka (ayat Ezr 4:4-6).

(0.76) (Ezr 5:1) (full: BERNUBUAT TERHADAP ORANG-ORANG YAHUDI. )

Nas : Ezr 5:1

Pekerjaan membangun Bait Suci dilanjutkan dan diselesaikan karena pelayanan nabi Hagai dan Zakharia (lih. Hag 1:9-11). Nubuat-nubuat mereka mencakup

  1. (1) perintah langsung (Hag 1:8),
  2. (2) peringatan dan teguran (Hag 1:9-11),
  3. (3) nasihat (Hag 2:5), dan
  4. (4) pengobaran semangat dengan menjanjikan berkat-berkat di masa depan

    (lihat cat. --> Hag 2:7-10;

    lihat cat. --> Za 8:3).

    [atau ref. Hag 2:7-10; Za 8:3]

    Firman Allah melalui Yeremia telah menggerakkan awal pembangunan kembali Bait Suci (Ezr 1:1); demikian pula firman Tuhan melalui Hagai dan Zakharia kini memberi semangant untuk menyelesaikannya (Ezr 6:14).
(0.76) (Ezr 1:1) (full: )

Penulis : Ezra

Tema : Pemulihan Kaum Sisa

Tanggal Penulisan: 450-420 SM

Latar Belakang

Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan, terdiri atas 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, dan Nehemia. Dalam PL Ibrani, Ezra dan Nehemia semulanya satu kitab sebagaimana halnya 1 dan 2 Tawarikh. Para ahli Alkitab pada umumnya beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab-kitab ini pertama-tama merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa pascapembuangan. Sekalipun penulisnya tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, tetapi hampir semua sumber Yahudi dan Kristen, serta juga banyak ahli modern, percaya bahwa pengarangnya adalah Ezra, imam dan ahli Taurat itu. Untuk keterangan lebih terinci mengenai peran Ezra sebagai pengarang, Lihat "PENDAHULUAN 1TAWARIKH" 08053.

Menurut tradisi, Ezralah yang mengumpulkan semua kitab PL menjadi satu unit, memulai bentuk ibadah yang dipakai di sinagoge dan mendirikan Sinagoge Besar di Yerusalem di mana kanon PL akhirnya ditetapkan. Ezra adalah seorang pemimpin saleh dengan kesetiaan yang kokoh dan kasih yang mendalam kepada Firman Allah. Sejarahnya yang tertulis dalam 1 dan 2 Tawarikh serta Ezra dan Nehemia menekankan tema pengharapan, kebangunan, pembaharuan, dan pemulihan umat Allah. Seluruh sejarah ini ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM.

Kitab Ezra mencatat bagaimana Allah menggenapi janji nubuat-Nya melalui Yeremia (Ezr 29:10-14) untuk memulihkan orang Yahudi setelah 70 tahun pembuangan dengan membawa mereka kembali ke tanah air mereka (Ezr 1:1). Keruntuhan Yehuda dan pembuangan mereka ke Babel terjadi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (605 SM), kalangan bangsawan muda Yehuda, termasuk Daniel, dibuang ke Babel; pada tahap kedua (597 SM) ada sekitar 11.000 orang buangan lagi, termasuk Yehezkiel; dan pada tahap ketiga (586 SM) penduduk Yehuda yang tersisa, kecuali Yeremia dan rakyat yang paling miskin, diangkut. Demikian pula, pemulihan kaum sisa buangan, sebagai penggenapan nubuat Yeremia, terjadi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (538 SM) 50.000 orang kembali di bawah pimpinan Zerubabel dan Yesua (bd. Ezr 2:1-70); pada tahap kedua (457 SM) lebih dari 1.700 orang laki-laki (tambah wanita dan anak-anak, berjumlah 5.000-10.000 orang Yahudi) berangkat pulang di bawah pimpinan Ezra (bd. Ezr 8:1-14,18-21); dan pada tahap ketiga (444 SM) Nehemia memimpin kelompok lain lagi (bd. Neh 2:1-10). Perhatikan bahwa rombongan pertama pada tahun 538 kembali ke Yerusalem sekitar 70 tahun setelah pengangkutan pertama ke dalam pembuangan.

Sekitar dua tahun setelah kerajaan Babel dikalahkan dan diganti kerajaan Persia (539 SM), dimulailah pengembalian orang Yahudi ke tanah air mereka. Kitab Ezra mencatat tahap pertama dan kedua dari pemulihan itu, yang melibatkan tiga raja Persia (Koresy, Darius, dan Artahsasta) dan lima pemimpin rohani yang terkemuka:

  1. (1) Zerubabel, yang memimpin rombongan pertama untuk mendirikan kembali Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci;
  2. (2) Yesua, seorang imam besar saleh yang membantu Zerubabel;
  3. (3) Hagai dan
  4. (4) Zakharia, dua nabi Allah yang menasihatkan umat itu untuk menyelesaikan pembangunan Bait Suci; dan
  5. (5) Ezra, yang memimpin rombongan kedua ke Yerusalem dan yang dipakai Allah untuk memulihkan kerohanian dan moralitas umat itu.

Jikalau Ezra adalah penulis kitab ini, sesuatu yang sangat mungkin, ia menyusun catatan sejarah ini di bawah ilham Roh Kudus dengan merujuk kepada aneka dokumen dan surat yang resmi (mis. Ezr 1:2-4; Ezr 4:11-22; Ezr 5:7-17; Ezr 6:1-12), daftar keturunan (mis. Ezr 2:1-70), dan catatan pribadi (mis Ezr 7:27--9:15). Kitab ini ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali Ezr 4:8--6:18 dan Ezr 7:12-26 yang ditulis dalam bahasa Aram, bahasa resmi kaum buangan.

Tujuan

Kitab ini ditulis untuk menunjukkan pemeliharaan dan kesetiaan Allah dalam memulihkan kaum sisa Yahudi dari pembuangan mereka di Babel

  1. (1) dengan menggerakkan hati tiga raja Persia yang berbeda-beda agar membantu umat Allah untuk kembali ke negeri mereka, menetap kembali di Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci; dan
  2. (2) dengan menyediakan para pemimpin yang saleh dan andal untuk memimpin kaum sisa yang kembali dalam suatu kebangunan ibadah, komitmen kepada firman Allah, dan pertobatan dari ketidaksetiaan kepada Allah.

Survai

Ke-10 pasal kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi dua bagian:

  1. (1) Bagian pertama (pasal 1-6; Ezr 1:1--6:22) mencatat kembalinya rombongan pertama orang buangan Yahudi ke Yerusalem dan pembangunan kembali Bait Suci;
  2. (2) Bagian kedua (pasal 7-10; Ezr 7:1--10:443) menguraikan kembalinya rombongan kedua di bawah Ezra dan pembaharuan rohani yang mengikutinya.
  3. (1) Bagian pertama mulai di mana 2 Tawarikh berakhir -- dengan penahanan orang Yahudi dan pengumuman Raja Koresy dari Persia (538 SM) yang mengizinkan orang Yahudi kembali ke tanah air mereka (Ezr 1:1-11); pasal 2; Ezr 2:1-70 mencatat nama orang-orang yang ikut rombongan pertama. Pentinglah bahwa hanya sekitar 50.000 orang Yahudi di antara sejuta atau lebih yang terbuang berada dalam rombongan pertama yang kembali (Ezr 1:5; Ezr 2:64-65). Dalam pasal 3 (Ezr 3:1-13), Zerubabel (seorang keturunan Daud) dan Yesua (sang imam besar) mengerahkan umat itu untuk memulai pembangunan kembali Bait Suci yang rusak. Musuh-musuh yang lihai dari Yehuda mempergunakan sarana-sarana politik untuk menghentikan proyek ini selama beberapa waktu (pasal 4; Ezr 4:1-24), tetapi akhirnya pekerjaan dimulaikan kembali dan Bait Suci diselesaikan pada tahun 516 SM (pasal 5-6; Ezr 5:1--6:22).
  4. (2) Kesenjangan selama 60 tahun memisahkan pasal 6 (Ezr 6:1-22) dengan pasal 7 (Ezr 7:1-36). Selama itu Ester berkuasa sebagai ratu di Persia dengan Ahasyweros I. Ester menjadi ratu sekitar 478 SM (Lihat "PENDAHULUAN ESTER" 08069). Pasal 7-8 (Ezr 7:1--8:36) mencatat berbagai peristiwa sekitar 20 tahun kemudian ketika rombongan yang lebih kecil kembali dari Persia ke Yerusalem di bawah pimpinan Ezra. Sedangkan rombongan pertama berhasil membangun kembali rumah Allah, Ezra berusaha memulihkan Hukum Allah di dalam hati umat itu (bd. Neh 8:1-8). Ezra menjumpai kemerosotan rohani dan moral yang luas antara kaum pria Yehuda, yang tampak dari nikah campur dengan wanita kafir. Dengan kesedihan yang mendalam, Ezra mengakui dosa-dosa mereka kepada Allah dan mengadakan syafaat demi mereka (pasal 9; Ezr 9:1-15). Kitab ini berakhir dengan peristiwa Ezra memimpin para pria dalam pertobatan di depan umum dan pembatalan ikatan pernikahan dengan wanita kafir (pasal 10; Ezr 10:1-44).

Ciri-ciri Khas

Empat ciri utama menandai kitab ini.

  1. (1) Ezra-Nehemia adalah satu-satunya catatan sejarah dalam Alkitab mengenai pengembalian orang Yahudia pada masa pascapembuangan di Palestina.
  2. (2) Ciri yang menonjol dari kitab ini ialah bahwa di antara dua bagian utamanya (pasal 1-6, 7-10; Ezr 1:1--6:22; Ezr 7:1--10:44) terdapat kesenjangan sejarah sekitar 60 tahun. Seluruh kitab ini meliput sekitar 80 tahun.
  3. (3) Ezra menunjukkan dengan jelas bagaimana Allah menjaga firman-Nya sehingga pasti digenapi (bd. Yer 1:12; Yer 29:10); Allah mengarahkan hati para raja Persia bagaikan mengatur aliran sungai supaya mengembalikan umat-Nya ke negeri mereka (Ezr 1:1; Ezr 7:11-28; bd. Ams 21:1);
  4. (4) Tindakan Ezra terhadap para wanita kafir yang tidak percaya yang telah dinikahi laki-laki Yahudi (termasuk imam-imam) dengan melanggar perintah-perintah Allah melukiskan dengan nyata bagaimana Allah
    1. (a) menuntut agar umat-Nya hidup terpisah dari dunia kafir, dan
    2. (b) kadang-kadang memakai pembedahan radikal supaya menangani kompromi yang berbahaya dan rawan di antara umat-Nya. Tindakan Ezra dengan tegas mengingatkan umat perjanjian akan panggilan utama mereka untuk menjadi "kerajaan imam dan bangsa yang kudus" (Kel 19:6), bukan sekedar suatu kesatuan nasional campuran lainnya.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kembalinya kaum sisa Yahudi ke negeri mereka dan pembangunan kembali bait suci menyatakan bahwa Allah senantiasa ingin memulihkan umat-Nya yang menyeleweng. Jalan-jalan-Nya mencakup bukan saja hukuman karena kemurtadan, tetapi juga pemulihan dan harapan bagi kaum sisa yang percaya, yang melaluinya Allah mengarahkan aliran penebusan pada jalan akhirnya. Prinsip ini dilihat dalam PB, di mana suatu kaum sisa Yahudi yang percaya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Mesias mereka, sedangkan arus utama penebusan disalurkan kembali dari orang Yahudi yang tidak percaya kepada orang bukan Yahudi di gereja mula-mula.

(0.76) (Ezr 2:1) (full: BERANGKAT PULANG DARI PEMBUANGAN. )

Nas : Ezr 2:1

Kitab Ezra menguraikan dua dari tiga gelombang orang buangan Israel yang kembali ke Yehuda.

  1. 1) Rombongan pertama kembali pada tahun 538 SM di bawah pimpinan Zerubabel (ayat Ezr 2:2; 3:8; bd. Hag 1:1,14; Za 4:9). Sekitar 50.000 orang kembali (ayat Ezr 2:64-65) dan membangun kembali Bait Suci, yang selesai pada tahun 516 SM

    (lihat cat. --> Ezr 6:15).

    [atau ref. Ezr 6:15]

    Nabi Hagai dan Zakharia melayani di sana selama masa ini (Ezr 5:1-2).
  2. 2) Rombongan kedua kembali pada tahun 457 SM di bawah pimpinan Ezra (pasal Ezr 7:1-10:44). Sebagai pemimpin, Ezra memusatkan perhatian pada pengembangan kehidupan rohani umat itu dan mendorong mereka untuk menaati hukum Allah (Ezr 7:10; 10:1-6).
  3. 3) Rombongan ketiga kembali pada tahun 444 SM di bawah pimpinan Nehemia yang pergi ke Yerusalem untuk membangun kembali tembok Yerusalem (Neh 2:17). Nabi Maleakhi mungkin melayani di Yehuda selama tahun-tahun terakhir Ezra dan Nehemia.


TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA